BAB 3
KESEIMBANGAN EKOSISTEM
DAN PELESTARIAN MAKHLUK HIDUP
A.
Kegiatan manusia yang mempengaruhi keseimbangan
ekosistem
Berikut akan dijelaskan beberapa kegiatan
manusia yang dapat merusak ekosistem.
1.
Penebangan hutan dan perburuan liar
Hutan merupakan tempat resapan serta cadangan air tanah bagi kehidupan
makhluk hidup di bumi. Kayu di hutan dibutuhkan untuk berbagai keperluan
manusia, misalnya membangun rumah. Penebangan hutan secara berlebihan, apalahi
tidak menuruti peraturan yang dikeluarkan pemerintah, dapat mengakibatkan
kerusakan hutan. Hutan yang gundul tidak dapat lahi menyerap air hujan,
sehingga terjadi banjir. Selain itu, akan terjadi kekeringan di musim kemarau,
karena hutan tidak dapat lagi menyimpan cadangan air.
Perburuan liar adalah kegiatan perburuan yang tidak mengindahkan
undang-undang dan peraturan yang dikeluarkan pemerintah, karena menyebabkan
punahnya satwa langka.
2.
Kegiatan pembangunan jalan
Pembangunan jalan yang melewati hutan dapat merusak lingkungan.
Pohon-pohon yang menjadi tempat tinggal dan sumber makanan hewan ditebang
sehingga hewan tersebut terancam keberadaannya.
3.
Pengeboran minyak dan penambangan mineral
Akan menimbulkan kerusakan lingkungan karena dapat mencemari lingkungan
disekitarnya.
4.
Penggunaan bahan peledak, racun dan pukat
harimau
Penggunaan bahan peledak menyebabkan terumbu karang yang menjadi tempat
hidup berbagai hewan dan tumbuhan laut menjadi rusak. Penggunaan racun dapat
menjadikan air laut tercemar sehingga berbahaya bagi penduduk yang tinggal
disekitar pantai. Penggunaan pukat harimau tidak hanya menangkap ikan yang
berukuran besar saja, namunjuga anakan ikan. Apabila ini dibiarkan, jumlah ikan
lama-kelamaan akan berkurang bahkan habis. Karena ankannya tidak sempat tumbuh
dewasa dan berkembang biak.
5.
Penggunaan pupuk kimia dan pestisida kimia
secara berlebihan
Akibat penggunaan pupuk kimia secara berlebihan, yaitu :
a.
Merusak struktur tanah sehingga tanah justru
tidak menjadi subur;
b.
Pupuk kimia dapat larut dalam air hujan dan
mengalir ke sungai, sehingga mencemari perairan di sekitar;
c.
Pupuk kimia yang larut dalam air dapat
menyebabkan meningkatnya populasi eceng gondok dan ganggang beracun.
Pestisida kimia yang berlebihan juga berbahaya. Berikut ini akibat
penggunaan pestisida kimia yang berlebihan.
a.
Dapat membahayakan manusia apabila tertinggal di
daun dan buah yang di konsumsinya;
b.
Dapat mematikan makhluk hidup lain, bukan hama
yang sebenarnya bermanfaat bagi manusia. Contohnya dapat mematikan serangga
yang berguna untuk penyerbukan.
c.
Dapat menyebabkan hama lama-lama menjadi kebal
sehingga berpotensi menyebabkan ledakan hama dimasa yang akan datang. Untuk
mengatasinya, sebaiknya digunakan pupuk organic dan menggunakan musuh alami
hama untuk mengatasi serangan hama.
6.
Pembuangan limbah rumah tangga dan limbah industry
Setiap hari rumah kita menghasilkan limbah rumah tangga. Sperti detergen,
sampah dapur, maupun kotoran manusia. Semua limbah tersebut apabila tidak
dibuang secara benar dapat merusak lingkungan.
Limbah industry memiliki kandungan berbahaya seperti logam dan bahan
kimia. Limbah yang dibuang secara sembarangan dapat mengakibatkan pencemaran
tanah dan air. Asap pabrik juga mengandung gas-gas berbahaya yang dapat
mengakibatkan pencemaran udara.
B.
Pemanfaatan bagian tumbuhan dan hewan
Indonesia memiliki sumber daya alam hayati
yang sangat beragam. Sumber daya hayati tersebut antara lain tumbuhan dan
hewan. Tumbuhan dan hewan dapat menjadi langka apabila jumlahnya di alam
terus-menerus menurun dan akhirnya habis/punah. Berbagai jenis hewan dan
tumbuhan menjadi langka karena faktor alam seperti bencana alam maupun
sedikitnya keturunan yang dihasilkan. Selain itu disebabkan oleh ulah manusia,
terutama karena terus-menerus diburu dan habitatnya menjadi rusak akibat
penebangan hutan. Kerusakan-kerusakan yang terjadi dapat mengganggu
keseimbangan ekosistem. Contoh hewan dan
tumbuhan yang sering diambil manfaatnya:
1.
Gajah diburu untuk diambil gadingnya untuk membuat hiasan
2.
Pohon cendana dan gaharu diambil kayunya untuk
membangun rumah dan membuat kerajinan.
Beberapa cara untuk mencegah
kepunahan hewan dan tumbuhan langka sebagai berikut.
1.
Menggunakan bahan sintetis untuk menggantikan
bagian tubuh hewan yang di manfaatkan,
2.
Melestarikan hewan dan tumbuhan langka secara
eks situ dan in situ.
3.
Melestarikan habitat asli hewan dan tumbuhan
langka dengan cara melarang penebangan hutan secara liar.
4.
Melarang perburuan lautan secara liar.
5.
Menangkarkan dan membudidayakan hewan dan
tumbuhan langka, contohnya buaya dan merak.
6.
Melarang kepemilikan hewan dan tumbuhan langka.
C.
Hewan langka yang terancam punah
1.
Orang utan
Orang utan adalah sejenis kera dengan rambut panjang berwarna cokelat
kemerahan. Orang utan hidup di hutan Sumatra dan Kalimantan. Orang utan hidup
bergelantungan di atas pohon. Makanan utama orang utan adalah buah-buahan.
Perburuhan, perdagangan illegal dan kerusakan hutan akibat kebakaran hutan dan
penebangan liar mengakibatkan jumlah orang utan berkurang. Anak orang utan
diburu untuk dijadikan hewan peliharaan. Daerah perlindungan orang utan di
Indonesia adalah Taman Nasional Tanjung Putting di Kalimantan Tengah.
2.
Anoa
Anoa adalah salah satu binatang khas dari pulau Sulawesi. Jumlah hewan it
uterus berkurang karena tempat hidupnya terus dirusak.
3.
Komodo
Komodo adalah sejenis kadal terbesar di dunia. Komodo hanya ditemukan di
wilayah Kepulauan Nusa Tenggara Timur dan Taman Nasional Pulau Komodo. Komodo
termasuk ke dalam hewan pemakan dagaing atau karnivora. Hewan ini memilliki
leher dan ekor yang panjang, cakar kuat, dan gigi yang tajam.
4.
Harimau Sumatra
Dahulu terdapat tiga jenis harimau di Indonesia, yaitu harimau Sumatra,
harimau jawa dan harimau bali. Namun kini satu-satunya jenis harimau yang
tersisa adalah harimau Sumatra. Jenis harimau Sumatra memiliki ukuran tubuh
yang lebih kecil bila dibandingkan dengan jenis harimau pada umumnya. Tubuh
harimau Sumatra diselimuti bulu yang berwarna loreng. Manusia banyak menjadikan
kulit harimau Sumatra sebagai bahan untuk membuat jaket, tas atau hiasan
dinding.
5.
Badak
Badak merupakan hewan darat berukuran terbesar setelah gajah.
Keistimewaan badak adalah memiliki cula di atas hidungnya. Cula adalah kumpulan
rambut yang mengeras. Badak sering diburu untuk diambil culanya. Di Indonesia
terdapat dua jenis badak , yaitu badak bercula satu dan badak bercula dua.
Badak bercula satu atau badak jawa hanya tersisa di Taman Nasional Ujung kulon,
jawa barat. Badak bercula dua atau badak Sumatra di lindungi di Taman Nasional
Gunung Leuser, Sumatra.
6.
Burung cenderawasih
Burung cenderawasih terkenal karena keindahan dan keelokan bulunya, bahkan
orang-orang eropa menyebutnya burung surge. Burung ini hanya hidup di hutan
papua. Keelokan bulunya membuat burung cenderawasih menjadi incaran para
pemburu. Burung cenderawasih di perjualbelikan untuk dipelihara sebagai hewan
piaraan atau diambil bulunya sebagai hiasan baju atau topi wanita.
7.
Gajah Sumatra
Gajah adalah hewan mamalia darat yang paling besar. Saat ini jumlah gajah
semakin berkurang karena diburu oleh manusia. Oleh karena itu, pemerintah
memasukkan gajah sebagai satwa yang dilindungi.
8.
Burung jalak bali
Jalak bali sering disebut juga curik bali. Jalak bali memiliki cirri khas
berbulu putih, memiliki jambul halus seperti duri tegak, terdapat bulu berwarna
biru cerah di sekitar mata, serta ujung sayap dan ekornya berwarna hitam.
Populasi burung ini semakin berkurang karena diburu manusia untuk dijual
sebagai peliharaan atau diambil bulunya. Jalak bali dilindungi di Taman Nasioal
Bali Barat untuk menghindari kepunahannya.
D.
Tumbuhan langka yang terancam punah
Berikut jenis-jenis tumbuhan langka di
Indonesia yang terancam punah.
1.
Bunga Bangkai ( Rafflesia arnoldi)
Bunga raflesia merupakan bunga terbesar di dunia. Rafflesia arnoldi hidup
di hutan Sumatra dan Kalimantan. Garis tengah bunga raflesia anatara 30 cm
sampai 50 cm. bunga Rafflesia arnoldi biasanya berwarna merah dengan
bintik-bintik putih. Bunga ini sering diburu sebagai bahan obat. Bunga
rafflesia sangat sulit dibudidayakan sehingga perlu dijaga dan dilestarikan.
Bunga Rafflesia arnoldi ditetapkan pemerintah sebagai Puspa langka yang
harus dijaga kelestariannya.
2.
Bunga bangkai raksasa Amorphophalllus titanium
Bunga Amorphophalllus hanya ditemukan di Sumatra. Bunga bangkai ini juga
dikenal sebagai bunga raksasa karena tingginya bisa mencapai 3-5 m dan lebar
mahkotanya mencapai 1,5 m. bunga ini memiliki mahkota bunga bunga berwarna
merah. Tumbuhan ini mampu tumbuh dari umbi. Umbi yang terbentuk biasanya tidak
berumur panjang karena mudah membusuk. Oleh karena itu, keberadaaanya menjadi
langka dan perlu dilestarikan. Baik bunga raflesia maupun Amorphophalllus
mengeluarkan bau busuk untuk menarik lalat agar membantu penyerbukannya.
3.
Kantong semar
Kantong semar hidup di daerah yang kekurangan unsure nitrogen. Hutan di
Tangkuban Perahu, Jawa Barat merupakan salah satu tempat hidup kantong semar .
4.
Gaharu
Gaharu banyak digunakan sebagai bahan wewangian yang mahal. Gaharu tumbuh
di hutan Sumatra,Kalimantan, Nusa Tenggara dan Maluku. Gaharu juga dibakar
sebgai dupa untuk acara keagamaan. Oleh karena itu, gaharu banyak dibutuhkan di
Indonesia. Permintaan gaharu yang tinggi ini menyebabkannya terancam punah.
5.
Cendana
Cendana merupakan tumbuhan asli Indonesia. Kayu cendana sangat berharga
karena batang dan minyaknya. Dalam
keadaan kering, kayu cendana memiliki bau yang harum, sehingga banyak digunakan
oleh manusia sebagai bahan membuat kerajinan. Selain itu, dapat diolah menjadi
minyak cendana yang harum baunya. Oleh karena itu, cendana banyak ditebang
untuk digunakan sebagai bahan wewangian. Cendana terdapat di hutan Sumba,
Sulawesi, dan Jawa Timur. Namun kini cendana merupakan tumbuhan yang langka.
6.
Buah jamblang
Buah jamblang di Jawa Tengah disebut duwet. Apabila masak, buah jamblang berwarna
hitam dan bila belum masak berwarna merah. Di beberapa daerah, buah ini mungkin
masih banyak dibudidayakan, tetapi secara luas sudah sulit ditemukan.
7.
Buah kesemek
Bentuk kesemek seperti buah apel, namun memiliki rasa yang sepat. Apabila
akan dimakan, bagian luar buah kesemek sering ditaburi dengan kapur yang
dihaluskan untuk mengurangi rasa sepatnya. Buah ini semakin sulit didapatkan.
Manusia kurang berminat mengembangbiakkan tumbuhan ini karena rasanya yang
kurang enak bila dibandingkan dengan buah apel.
E.
Pentingnya pelestarian makhluk hidup
Pelestarian hewan dan tumbuhan langka dapat
dilakukan dengan dua cara , yaitu pelestarian in situ dan eks situ.
1.
Pelestarian secara in situ
Pelestarian secara in situ adalah pelestarian makhluk hidup yang
dilakukan di habitat (tempat tinggal) aslinya. Contoh-contoh pelestarian in
situ sebagai berikut :
a.
Taman Nasional
Taman nasional merupakan daerah pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk
ilmu pengetahuan dan pendidikan serta rekreasi dan peristiwa. Contoh tamn
nasional yaitu Taman Nasional Guung Gede-Pangrango di Jawa Barat, Taman
Nasional Gunung Leuser di Sumatra, Taman Nasionak Baluran di Jawa Timur, dan
Taman Nasional Tnjung Putting di Kalimantan. Di
Gunung Gede-Pangrango, banyak
masyarakat yang memanfaatkan hasil hutan secara alami.
b.
Cagar Alam
Cagar alam adalah suatu tempat untuk melindungi tumbuhan langka agar
tidak punah. Contohnya Cagar Alam Lorentz di Papua, Cagar Alam Tangkoko
Batuangus di Sulawesi, Cagar Alam Wasur di Papua, dan juga Cagar Alam Gunung
Kungol di Prgunungan Arfak Papua.
c.
Suaka Margasatwa
Suaka margasatwa adalah daerha pelestarian hewan liar yang ada di
dalamnya beserta tempat hidupnnya. Contohsuaka margasatwa yaitu Suaka
Margawsatwa Ujjung Kulon di Jawa Barat yang melindungi badak bercula satu
(badak jawa) dan banteng liar serta Suaka Margasatwa Pulau komodo di NTT yang
melindungi komodo.
d.
Taman hutan raya (tahura)
Taman hutan raya adlah suatu daerah pelestarian alam, terutam untuk
tujuan koleksi tumbuhan dan satwa. Taman hutan raya dibangun untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan pendidikan, budidaya, pariwisata, serta rekreasi. Contoh hutan
raya yang ada di Indonesia yaitu Taman Hutan Raya Ngurah Rai di Bali dan Taman
Hutan Raya Ir. H. Juanda di Jawa barat.
e.
Taman Wisata alam
taman wisata alam merupakan hutan wisata yang memilki keindahan alam baik
keindahan tumbuhan, hewan dan alam itu sendiri yang mempunyai corak khas yang
dapat dimanfaatkan bagi kepentingan rekreasi dan kebudayaan. Contohnya Taman
Wisata Alam Batam dan Taman Wisata Alam Pengandaran di Jawa Barat. Di Taman
wisata alam, masyarakat umum dapat menikmati pemandangan alam dan dapat
melakukan berbagai kegiatan yang menyenangkan.
2.
Pelestarian secara eks situ
Pelestarian eks situ adalah pelestarian makhluk hidup yang dilakukan di
luar habitat aslinya. Pelestarian jenis ini dilakukan dengan menangkarkan dan
membudidayakan hewan atau tumbuhan langka agar tidak mengalami kepunahan.
Contohnya kebun botani dan kebun koleksi. Kebun botani adalah kumpulan
tumbuh-tumbuhan yang berasal dari berbagai daerah dan ditanam untuk tujuan
kenservasi, ilmu pengetahuan, dan rekreasi. Misalnya Kebun Raya Eka Karya di
Bedugul Bali.
No comments:
Post a Comment