Sunday, 29 June 2014

PERUBAHAN PADA BENDA DAN PEMILIHAN BAHAN




PERUBAHAN PADA BENDA DAN PEMILIHAN BAHAN

A.      Penyebab perubahan benda


1.       Pembusukan

Pembusukan terjadi karena mikroorganisme, yaitu makhluk hidup yang berukuran sangat kecil. Contoh mikroorganisme adalah bakteri dan jamur. Bakteri dan jamur menguraikan daun sehingga membusuk.
Pembusukan terjadi pada bahan-bahan organic, seperti bahan-bahan makanan dan daun-daunan. Berikut cirri-ciri makanan yang membusuk.
a.       Baunya menjadi tidak enak.
b.      Warnanya berubah.
c.       Berlendir.
Makanan akan lebih mudahmembusuk jika disimpan dalam keadaan lembap atau berair. Sebab, mikroorganisme membutuhkan air untuk hidup dan berkembang biak. Pembuatan kompos merupakan contoh pembusukan yang menguntungkan. Pembusukan yang merugikan misalnya terjadi pada makanan. Makanan yang sudah membusuk atau basi tidak boleh lagi dimakan. Karena, mikroorganisme pembusuk yang ada dalam makanan basi tersebut akan masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan gangguan penyakit, misalnya diare. Pembusukan pad makanan perlu dihambat agar makanan tetap bisa disimpan dan dikonsumsi. Berikut adalah beberapa cara untuk menghambat pembusukan.

a.       Pembekuan atau pendinginan 



Makanan yang disimpan dalam lemari es akan lebih tahan lama dan tidak mudah membusuk. Suhu yang dingin akan menghambat pertumbuhan mikroorganisme , sehingga dapat mencegah pembusukan. Buah-buahan dan sayuran yang akan dikirim ke tempat yang jauh biasanya disimpan dalam kotak pendingin atau freezer agar tetap segar.

b.      Pemanasan



Pemanasan dapat dilakukan dengan cara merebus atau mengukus makanan. Pemanasan dapat menghambat pembusukan karena suhu yang tinggi akan membunuh mikiroorganisme penyebab pembusukan.

c.       Pengeringan



Pengeringan bahan makanan dapat menghambat pembusukan karena mengurangi kandungan air di dalam bahan makanan tersebut. Dalam kondisi kering, mikroorganisme pembusuk tidak akan dapat hidup. Proses pengeringan untuk mencegah pembusukan juga dilakukan terhadap ikan dan buah –buahan. Pengeringan dapat dilakukan dengan cara menjemurnya di bawah terik sinar matahari atau menggunakan alat seperty oven dan mesin pengering.

d.      Pengasinan



Pemberian garam akan mencegah pembusukan. Contohnya pada ikan asin dan asinan buah.

e.      Pemanisan


Makanan yang dibuat manisan akan sulit membusuk, sebab gula akan menarik kandungan air keluar dari makanan.

f.        Pengasaman



Acar adalah contoh pengawetan makanan dengan cara pengasaman. Acar dibuat dengan cara sayuran seperti mentimun diberi larutan cuka supaya asam. Mikroorganisme akan mati dalam kondisi asam, sehingga pembusukan dapat dihambat.

g.       Pengasapan



Teknik pengasapan juga dapat dilakukan untuk mencegah pembusukan .contohnya pada ikan asap.

h.      Pemberian bahan pengawet dan pengalengan



Bahan pengawetan adalah bahan-bahan kimia yang dimasukkan ke dalam makanan agar tidak mudah membusuk. Makanan yang banyak mengandung bahan pengawet contohnya makanan dalam kemasan dan minuman dalam botol. Makanan yang diberi bahan pengawet juga dapat dikalengkan agar tahan lebih lama, contohnya daging kornet dan ikan sarden. Kondisi dalam kaleng dibuat kedap udara. Mikroorganisme tidak dapat hidup tanpa udara, maka makanan akan sulit membusuk dan tahan hingga waktu yang cukup lama.
Selain merugikan, rupanya ada pembusukan yang menguntungkan manusia. Peristiwa ini disebut istilah fermentasi. Contoh hasil fermentasi adalah tape, tempe, nata de coco, yogurt, keju, mentega, oncom dan brem. Semua minuman dan makanan tersebut memanfaatkan mikroorganisme dalam pembuatannya.


No comments:

Post a Comment